Wednesday, 5 October 2011 | 03:56 | 0 weird people
Assalammualaikum...
Rasululloh SAW pun pernah bersabda bahwa,belum sempurna keimanan seseorang,sebelum ia dapat mencintai saudaranya sama seperti ia mencintai dirinya sendiri??
ini adalah sebuah goresan goresan kata tak terucap yang disampaikan oleh salah satu dari ratusan muslimah dibagian bumi Allah lain,aku fikir tulisan ini tidak akan menghabiskan banyak waktu kalian saudaraku,jadi kumohon..coba fokuskan waktu kalian selama beberapa menit kedepan,untuk meresapi aksara ini..
Muslimah itu akhirnya menemui RabbNya, deritanya berakhir
Fathimah, tawanan penjara Abu ghrai di IRak yng baru baru ini, suratnya dimuat redaksi Muharridh.com, akhirnya menemui RabbNya. Tercapailah cita citanya untuk menemui RabbNya, melepaskan diri dari hinaan para kafir salibis keturunan babi dan kera.
Peristiwa itu bermula dari serangan yang dilancarkan mjahidin atas penjara Abu Ghraib, dimana para tawanan muslimah disiksa dan diperkosa, hatta sebagian dari mereka membenturkan kepala mereka ke dinding dinding penjara hingga ajal menjemput, sebgaimana yang telah kami beritakan sebelumnya.
serangan pada kamis malam tersebut, tepat sasaran dijantung penjagaan militer di penjara Abu Ghraib, hanya sayang, para kafir salibis saat itu sebagian tengah melakukan perpindahan penjagaan, sehingga kebanyakan dari mereka tidak berada di tempat, meski demikian mujahidin berhasil menewaskan dan mengirim ke neraka 68 tentara salibis AS.
Demikian pula serangan yang dilancarkan dengan bermacam senjata berat selama 15 menit tersebut membuat 5 orang tawanan syahid menemui rabbNya, salah satu diantara mereka adalah Fathimah, si penulis surat, yang menginginkan peristiwa seperti ini menimpanya karena derita yang ia alami selama di penjara.
Malam sebelumnya, kakak Fathimah, seorang mujahidin yang menjadi buruan AS, ssaat shalt isya di masjid dalam doa unutnya yang diiringi tangis yang sangat, dan siapapun yang berada ditempat itu bisa mendengar doanya, tengah berdoa, "Ya Allah, ambillh nyawanya, Ya Allah Ambillah ia kepadaMu sebagai syahidah, Ya Allah sesungguhnya ia dalam keadaan hina [karena perbuatan para keturunan babidan kera-pent], maka sucikanlah ia, Ya Allah engkaulah yang maha kuasa, Engkaulah yang Maha Mampu". Sesaat setelah shalat usai seorang jamaah shalat dengan bercucuran airmata mengatakan, 'sungguh tidaklah layak engkau menye butnya sebagai yang hina, aklan tetapi katakanlah, sesungguhnya ia seorang yang mulia maka angkatlah, tinggikanlah dan muliakanlah ia. Kamilah yang layak mendapat julukan yang hina, bukan Fathimah.
Fathimah sebelum diambil para penjajah AS dan sekutunya untuk dibawa ke penjra Abu Ghraib merupakan seorang muslimah yang sangat memiliki rasa malu dan menjaga tinggi harga dirinya. Dalam sebuah acara dimana di tempat tersebut hanya dikhususkan bagi muslimah, ia tetap tidak mau membuka penutup mukanya, ketika dibujuk yang lain untuk membukanya.
Ia mengadakan perayaan ketika ia telah berhasil menghafal 13 juz al quran, saat itu ia mengatakan, "Albaqarah telah berhasil kuhafal, maka selanjutnya insya Allah akan lebih mudah lagi. Tunggulah 2 atau 3 bulan lagi, dan lihatlah bacaan al quran mana yang lebih baik, aku ataukah imam masjid".
Fathimah telah pergi menemui Rabbnya. Tidak ada keluarga yang mengiring jenazahnya hingga ke pemakaman, karen a keluarganya merupakan buruan kafir salib AS dan sekutunya. Meski tidak ada keluarga yang mengiringi,namun insya Allah diganti dengan para pengiring yang lebih baik, para malaikat yang diturunkan Allah untuk menjagamu.
Maka istirahatlah wahai Fathimah dalam kedamaian, hilanglah deritamu, tercapailah cita citamu, menemui Rabbmu sebagai syahidah. PErjalaanan kisahmu akan menghiasi dongeng dongeng penghantar tidur anak kami, agar mampu meniru kete3guhan dan kesucianmu. Tinta sejarah akan menulismu sebagai pahlawan Islam. Tenanglah, tempat terakhirmu di jannah, insya ALlah, amin.
Untuk mengingat kembali apa yang dialamai Fathimah, berikut ini redaksi kembali memuat isi suratnya.
Bismillahirrohmanirrohim : Qul Huwalahu Ahad, Allahusshomad, lam yalid walam yulad, walam yakun lahu kufuwan ahad.
Surat Al Ikhlas ini sengaja kutuliskan, karena mengandung makna yang dalam dan menghunjam dalam hatiku dan hati kalian semua wahai kaum muslimin.
Saudaraku para mujahidin... apa yang bisa kusampaikan pada kalian?? Kusampaikan pada kalian ; bahwa rahim-rahim kami telah dipenuhi oleh bibit anak-anak haram akibat diperkosa oleh anak cucu kera dan babi!! Kusampaikan pada kalian : mereka telah merusak tubuh kami, meludahi wajah kami, menyobek Al Qur’an di depan mata kami!! Allahu Akbar.. Apakah kalian tidak mendengar tentang penderitaan yang kami alami? Apakah kalian benar-benar tidak tahu apa yang kami alami dalam penjara? Kami adalah saudara kalian juga, Allah akan menanyakan hal itu pada kalian kelak di hari kiamat!!
Demi Allah, setiap malam pasti ada seekor babi dan kera yang memperkosa kami dengan syahwatnya yang meledak-ledak..., merenggut keperawanan kami yang selalu kami jaga karena takut kepada Allah.... wahai para mujahidin ...takutlah kalian kepada Allah!!.. bunuhlah kami bersama para penjajah.....hancurkan kami bersama mereka...jangan kalian biarkan mereka me mperkosa kami seperti ini.. takutlah kalian kepada Allah, tinggalkan tank dan pesawat penjajah... datanglah kemari.. ke penjara Abu Ghuraib..
Aku adalah saudarimu Fatimah, aku pernah diperkosa lebih dari 9 kali dalam sehari, apakah kalian masih memiliki akal? Bayangkanlah jika adik atau kakak kalian yang dipekosa demikian, kenapa kalian tidak membayangkan bila diriku diperkosa? Padahal aku adalah saudarimu seiman..?? Saat ini bersamaku ada 13 saudarimu seiman, semuanya belum menikah, mereka diperkosa didepan mata kami semua...
Mereka melarang kami sholat, melarang kami berpakaian..seluruh pakaian kami dirampas.. sementara aku sedang menulis surat ini, salah seorang dari saudari kalian telah bunuh diri setelah diperkosa dengan kejam oleh seorang tentara..setelah memperkosanya.. tentara itu memukul dada dan pahanya .. menyiksanya dengan siksaan yang tak terbayangkan...setelah itu semua.. perempuan itu membenturkan kepalanya sendiri ke dinding hingga mati .. tak kuat menahan semua ini... walaupun bunuh diri diharamkan dalam Islam, namun aku dapat memahami penderitaan yang dialaminya.. aku memohon kepada Allah agar sudi berkenan mengampuni dirinya.. karena Allah adalah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang..
Saudaraku para Mujahidin.. kukatakan pada kalian sekali lagi : takutlah kalian kepada Allah.. bunuhlah kami supaya terbebas dari penderitaan ini.. bunuhlah kami ketika kalian membunuh para penjajah itu....
Surat Fatimah gemparkan kota Baghdad
Fatimah adalah seorang saudara perempuan seorang mujahid yang terkenal di daerah Abu Ghuraib, yang berasal dari sebuah keluarga yang terkenal kebaikan dan ketaqwaannya. Suatu hari pasukan AS menyerbu rumahnya, dengan tujuan menangkap saudaranya. Namun karena mereka tidak dapat menemukannya, pasukan AS menangkap Fatimah dengan tujuan memaksa saudaranya menyerahkan diri.
Surat tulisan tangan Fatimah, baru-baru ini berhasil diselundupkan keluar dari penjara Abu Ghurayb. Surat ini menggambarkan penderitaan para tawanan wanita akibat perbuatan terntara AS. Segera surat ini tersebar dan menghebohkan kota Baghdad, mengirimkan gelombang yang akan terus berlanjut ke seluruh Iraq.
Fatimah adalah seorang saudara perempuan seorang mujahid yang terkenal di daerah Abu Ghuraib, yang berasal dari sebuah keluarga yang terkenal kebaikan dan ketaqwaannya. Suatu hari pasukan AS menyerbu rumahnya, dengan tujuan menangkap saudaranya. Namun karena mereka tidak dapat menemukannya, pasukan AS menangkap Fatimah dengan tujuan memaksa saudaranya menyerahkan diri.
Surat tulisan tangan Fatimah, baru-baru ini berhasil diselundupkan keluar dari penjara Abu Ghurayb. Surat ini menggambarkan penderitaan para tawanan wanita akibat perbuatan terntara AS. Segera surat ini tersebar dan menghebohkan kota Baghdad, mengirimkan gelombang yang akan terus berlanjut ke seluruh Iraq.